Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Perbandingan Kurikulum Kanada dan Indonesia
Kurikulum di Indonesia
menjadi stigma yang negatif di masyarakat. Mengapa? Karena perubahan kurikulum
di Indonesia terjadi dalam jangka waktu yang relatif singkat namun tanpa
diikuti dengan peningkatan kualitas kurikulum itu sendiri. Munculnya stigma negatif
pada masyarakat ini bukan tanpa alasan. Terlihat dari perubahan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013. Sarana dan prasarana
penunjang kurikulum 2013 masih belum sepenuhnya terpenuhi, baik bahan ajar
maupun tenaga pendidiknya. Pada dasarnya perubahan kurikulum yang dilakukan
adalah demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum baru dibuat
berdasarkan analisis terhadap kurikulum lama yang dianggap perlu diperbaiki,
artinya bahwa kurikulum baru dibuat untuk menyempurnakan kurikulum lama. Kurikulum
yang digunakan di Indonesia saat ini ada dua berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, yang memutuskan bahwa
pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan kembali pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), namun untuk satuan pendidikan yang sudah menerapkan
kurikulum 2013 selama 3 semester tetap dilanjutkan.
Apabila di Indonesia
pemberlakuan kurikulum yang digunakan bersifat nasional, lain halnya dengan
Kanada. Di Kanada pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, namun
tetap berada di bawah konstitusi Kanada, sehingga terdapat perbedaan sistem
pendidikan atau kurikulum disetiap provinsinya. Namun demikian sistem
pendidikan disetiap provinsi ini memiliki standar yang tinggi serta setara
dengan universitas di USA maupun negara lainnya. Jenjang pendidikan di Kanada
umumnya dibagi menjadi 3 yaitu pendidikan Dasar (Primary School, Public
School), pendidikan Menengah (High School) dan pendidikan tinggi (Universitas,
College). Berbeda dengan di Indonesia yang membagi jenjang pendidikan menjadi 4
yaitu Pendidikan Pra Sekolah, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Tinggi. Dengan ketentuan bahwa provinsi bertanggung jawab secara
penuh atas mutu pendidikan di masing-masing daerahnya, pemerintah provinsi
lebih fokus dalam melakukan penyelenggaraan dan pengawasan sistem pendidikan
tersebut. Hal ini juga tidak lantas menurunkan mutu pedidikan di Kanada.
Kemudian metode yang digunakan dalam pengajaran juga mengacu pada keterampilan
apa saja yang diperlukan siswa dalam menghadapi pasar global. Sama halnya
dengan Indonesia yang mulai sadar akan kebutuhan siswa di masa mendatang
terbukti dengan penerapan kurikulum 2013 yang tidak hanya terpaku pada aspek
pengetahuan saja, namun ada aspek keterampilan dan sikap didalamnya. Baik di
Kanada maupun di Indonesia, pendidikan menjadi hal penting untuk menunjang
kemajuan bangsa. Kurikulum apapun yang digunakan, apabila tidak ditunjang
dengan sarana prasarana yang memadai maupun kesiapan sumber daya manusia maka
tidak akan memperbaiki mutu pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu perlu
adanya keselarasan antara kurikulum, sarana prasarana penunjang dan sumber daya
manusia, dalam hal ini adalah tenaga pendidik dan peserta didik.
Perbandingan sistem
pendidikan/kurikulum di Indonesia dan Kanada. Di Kanada pemerintah provinsi dengan konstitusi Kanada, saling
bekerja sama dalam bertanggung jawab untuk pendidikan, walaupun ada perbedaan
sistem pendidikan atau kurikulum disetiap provinsinya. Lain halnya di
Indonesia, provinsi bertanggung jawab secara penuh atas mutu pendidikan di
masing-masing daerahnya, pemerintah provinsi lebih fokus dalam melakukan
penyelenggaraan dan pengawasan sistem pendidikan, dan tidak adanya perbedaan
sistem pendidikan atau kurikulum disetiap daerahnya (mengikuti kebijakan
pemerintah pusat atau provinsi).
Komentar
Posting Komentar