Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Analisis Buku Nobrert Bab 10


INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI PROFESI MENGAJAR
                                      
MASYARAKAT
Perubahan pola pikir masyarakat akan sebuah pendidikan, masyarakat memiliki pola fikir pndidikan adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan semua warga dan masyarakat juga memiliki anggapan bahwa semuruh masyarakat yang usia sekolah berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Namun dalam pelaksanaannya tentu banyak pendidikan atau sekolah-sekolah yang berbeda, serta metode pendidikan disetiap sekolah pun berbeda. Dalam masyarakat pendidikan pula sangat penting dalam mempengaruhi tingkat ekonomi terutama dalam daerah perkotaan.
Teknologi informasi juga muncul untuk pemprosesan informasi secara digital, teknologi informasi membuat informasi digital lebih kuat, efesien, dan mudah untuk didapatkan, teknologi juga membantu pendataan dalam pendidikan lbih mudah.

PENGETAHUAN 
Pengetahuan berkembang untuk memanjukan sebuah pendidikan, pengetahuan digital memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih mudah, dinamis, dan interaktif. Pengetahuan berkembang sangat cepat, jenis pengetahuan baru, peningkatan pengetahuan baru dan akses cepat ke pengetahuan. Pengetahuan digital memudahkan guru dalam mendapatkan informasi yang perlu didapat, sehingga dalam proses pengajaran guru selalu mendapatkan informasi yang baru dengan mudah, siswa pun mendapatkan informasi yang baru dan tidak ketinggalan zaman. 
Pengetahuan digital juga mampu membantu seseorang yang tidak tahu menjadi tahu tanpa harus mendapatkan di sekolah, sehingga pendidikan tidak lagi berantai sepeti orang yang tahu mengajarkan yang tidak tahu. Tapi kini semua orang, guru serta pelajar, sama-sama terlibat dalam sebuah jaringan pengetahuan. Pengetahuan sangat mudah didapatkan apabila jaringan-jaringan saling menghubungkan. TIK adalah sebuah informasi, dan pendidikan adalah sebuah pengetahuan dalam menggabungkan pendidikan dan teknologi memiliki hambatan pula, seperti : Teknologi tidak dapat menggantikan sains, komputer alat tidak dapat menggantikan pengetahuan.
TIK memingkatkan kecerdasan kolektif, TIK adalah salah satu alat untuk meningkatkan kecerdasan kolektif, terutama internet. Internet adalah sebuah jaringan yang memudahkan seseorang untuk mengakses atau mendapatkan sebuah pengetahuan, internet juga dapat menyempurnakan kecerdasan kami melalui Revolusi Internet yaitu komunikasi antara makhluk hidup tanpa harus tatap muka atau tidak secara langsung. Internet juga meningkatkan etika kecerdasan, yang memiliki banyak nilai sudut pandang.

DISIPLIN 
Setiap disiplin berubah di bawah pengaruh TIK. Misalnya, matematika sedang berubah. Kegiatan matematika sekarang melibatkan mencoba, bereksperimen, memvisualisasikan, mensimulasikan, pemodelan. TIK telah mengembangkan eksperimen pendekatan matematika. Konsep baru, metode baru telah muncul. Kita sekarang memiliki pendekatan algoritmik untuk matematika. TIK menyediakan alat untuk penyelesaian masalah. 
TIK tidak muncul sebagai satu disiplin lagi. Ini sebagian besar alat untuk diintegrasikan kedalam setiap disiplin. Tetapi terlebih lagi, tidak mungkin lagi untuk berpisah pengetahuan ke dalam disiplin tradisional. Morin (2001) menyarankan kemungkinan organisasi pengetahuan dalam lebih banyak kurikulum global:
  1. Ajarkan kelemahan pengetahuan
  2. Ajarkan prinsip-prinsip pengetahuan yang relevan
  3. Ajarkan kondisi manusia
  4. Ajarkan menghadapi ketidakpastian
  5. Ajarkan pemahaman 
  6. Ajarkan etika 

AKSES PENGETAHUAN 
Pengetahuan sekarang dapat diakses dengan cara yang sangat beragam, kapan saja, dari mana saja tempat. Tidak lagi hanya di kepala atau di perpustakaan guru! Ada semakin banyak sumber daya yang tersedia: Sumber daya web dan portal pendidikan, lingkungan virtual, dan sebagainya. Seseorang dapat mengakses pengetahuan tidak hanya di sekolah, tetapi di rumah atau di mana saja. Metode tradisional, berdasarkan pada model rantai dan pada penyampaian pengetahuan oleh guru. Model pasar, di mana satu dapat mengakses pengetahuan dalam pesanan yang berbeda sesuai dengan pilihan dan keputusan seseorang dimungkinkan untuk semua.
TIK tidak hanya alat baru yang akan digunakan untuk metode tradisional. Ini membantu memperbarui metode secara mendalam. Jangan hanya meletakkan metode lama dengan teknologi baru, tetapi pikirkan caranya TIK mengubah pedagogi! Juga, belajar mandiri dan pembelajaran jarak jauh berkembang dengan TIK.
                                                                                                       
MENGAJAR 
Ruang kelas tradisional dirancang sebagai sistem ekonomi dan sosial: memiliki sekelompok murid dan seorang guru di tempat yang sama pada waktu yang bersamaan. Tetapi ICT membuat tipe baru "ruang kelas" mungkin: kegiatan kelas ditempat yang sama pada waktu yang berbeda, di tempat yang berbeda pada saat yang sama, atau pada tempat yang berbeda pada waktu yang berbeda. 
"Ruang kelas baru" seharusnya tidak menggantikan kehadiran dengan jarak, tetapi menggabungkan jarak dan kehadiran. Seseorang harus menggunakan keragaman dan kemungkinan strategi, alat, dan sumber daya. Ruang kelas baru "Komunikan" daripada "jarak." Komponen utama pengajaran tetap tidak berubah. Gurunya adalah mediator antara murid dan pengetahuan. Guru harus membuat siswa memperoleh pengetahuan dan mengendalikan garis besar kurikulum, dia juga harus membimbing perkembangan kepribadian anak-anak dan mempersiapkan diri warga negara besok. Tetapi menjadi mediator dan panduannya jauh lebih rumit dalam masyarakat TIK.
TIK dapat diintegrasikan ke dalam seluruh rangkaian kegiatan profesi mengajar: merancang pelajaran dan pelaksanaan mengajar, serta dalam tugas-tugas administrasi dan sebagai cara baru untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

PERAN BARU
Guru tidak dapat mengabaikan semua perubahan dalam pengetahuan, dalam akses untuk pengetahuan, dalam pedagogi, dan di sekolah. Peran guru adalah berubah sangat dalam. Guru memliki peran yang sangat pentig dalam proses pembelajaran, perkembangan TIK menuntuk guru dapat menguasai teknologi dengan baik, karena TIK dapat memudahkan guru dalam mentransfer informasi kepada peseta didik. Maka dari itu guru perlu memiliki “empat pilar pendidikan”.  Ada dua peran utama bagi guru saat ini: mempersiapkan warga negara di dunia yang terus berubah, dan membuat siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bagus. para guru diharapkan untuk mengajar murid-murid mereka untuk hidup bersama, untuk mentransmisikan nilai-nilai fundamental masyarakat dan nilai-nilai universal kemanusiaan, dan untuk benar-benar menjalankan nilai-nilai ini di sekolah.
Evolusi masyarakat, ekspektasi baru terhadap guru, dan perubahan yang dihasilkan membawa banyak sekali kemahiran baru bagi para guru. misalnya, menurut studi yang berbeda, guru sekarang harus bisa melakukannya. Guru tidak dapat bertanggung jawab atas semua tugas baru yang diperlukan di sekolah. profesi guru berubah, mengarah ke profesi pengajaran baru, tetapi ada juga profesi pengajaran baru yang muncul (teknisi pedagogis, asisten, tutor, spesialis perangkat lunak, dll.)
TIK dan komputer tidak akan menggantikan guru! mereka memiliki peran yang lebih kompleks dan sulit, dan dimensi manusia dan sosial pendidikan sangat penting. murid tidak belajar sendiri; ada peran untuk sekolah, peran untuk guru. sekolah maya bukan tanpa guru! tetapi dalam masyarakat pengetahuan, dalam masyarakat informasi dan komunikasi, ada kebutuhan untuk perluasan konsep sekolah dan guru.

PELATIHAN GURU
Pelatihan bagi guru sangat diperlukan untuk menghadapi metode pembelajaran yang baru, dimana semua metode menggunakan teknologi, pelatihan ini bertujuan agar guru mampu menguasai teknologi informasi dalam proses pendataan, analisa siswa, serta penilaian dan pengajaran. Dalam pendidikan, guru harus benar-benar tahu menggunakan TIK mampu bereksperimen dengan metode-metode yang baru dalam dunia pengajaran.
Kurikulum pelatihan guru harus mencakup komponen yang berbeda: belajar bagaimana menggunakan peralatan dasar dan sumber daya; mengintegrasikan iktikon sebagai alat untuk belajar dan mengajar setiap mata pelajaran; komunikasi (e-mail, dll) dan kegiatan jarak dalam pendidikan; cara-cara kooperatif baru untuk belajar dan mengajar; aspek etika.

KEBUTUHAN KEBIJAKAN   
Pengembangan TIK dan kebutuhan untuk pembaruan TIK ke dalam pendidikan dalam pembuatan kebijakan yang diperlukan dalam dunia pendidikan dalam tingkat daerah hingga tingkat nasional, TIK dapat memudahkan semua guru serta pegawai dalam dunia pendidikan untuk mengakses kebijakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat kepada pemerintah-pemerintah daerah.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi baru untuk membantu mencapainya Pendidikan Untuk Semua sasaran:
  1. TIK harus dimanfaatkan untuk mendukung tujuan PUS dengan biaya terjangkau. teknologi ini memiliki potensi besar untuk penyebaran pengetahuan, pembelajaran yang efektif dan pengembangan layanan pendidikan yang lebih efisien.
  2. Kecepatan perkembangan TIK, peningkatan penyebaran dan ketersediaannya, sifat konten mereka dan harga yang menurun memiliki implikasi besar untuk pembelajaran.
  3.  Terdapat kebutuhan untuk memanfaatkan potensi TIK untuk meningkatkan pengumpulan dan analisis data, dan untuk memperkuat sistem manajemen, dari kementerian pusat melalui tingkat subnasional ke sekolah, untuk meningkatkan akses ke pendidikan oleh masyarakat yang lebih terpencil dan kurang beruntung; untuk mendukung pengembangan profesional guru awal dan berkelanjutan, dan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi di seluruh ruang kelas dan budaya.

Peningkatan TIK sangatlah diperlukan dinegara ini terutama untuk daerah-daerah terpencil agar pendidikan dapat diakses untuk semua dan dari wilayah mana pun, karena TIK mampu meningkatkan pendidikan bagi seluruh msyarakat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Rancangan usaha dengan POAC

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Analisis K1-K4 (Kompetensi)

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Buku Ketiga

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Buku Kedua

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Kurikulum Kehidupan

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Sekolah Impian

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Perbandingan Kurikulum Kanada dan Indonesia

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2017

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Budgeting "Ayam Sate Krispi"