Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Analisis K1-K4 (Kompetensi)


Kompetensi pada Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a.       Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
·         Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
·         Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. 
b.      Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c.       Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini. 
Gambar Elemen Perubahan

Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. 


Gambar Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano  (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude. 


Gambar Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom,revisi Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.
Analisis : Dalam kurikulum 2013 kompetensi yang dicapai yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dimana di dalam sikap atau ranah afektif terdapat 2, yaitu sikap spiritual (keagamaan) dan sikap sosial (empati, simpati, komunikatif). Dalam KI-3 yaitu pengetahuan (kognitif) yang dimana si peserta didik dituju untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dan KI-4 yaitu keterampilan (psikomotorik) yaitu si peserta didik dibimbing untuk mengembangkan potensi atau keterampilan yang ada pada dirinya. Dari 4 kompetensi yang harus dicapai, semua berkesinambungan. Tetapi dalam tingkat SD, ranah afektif harus lebih dominan yang diajarkan kepada siswa karena ini untuk mendidik siswa agar memiliki sikap spiritual dan sosial yang bagus, bukan tetapi ranah kognitif dan psikomotoriknya tidak diajarkan, ini tetap diajarkan hanya saja lebih sedikit presentasenya dibanding ranah afektif. 
NAMA : RIYANTI MUZDALIFAH 
KELAS : DSD -SEMESTER 4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Rancangan usaha dengan POAC

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Buku Ketiga

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Buku Kedua

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Analisis Buku Nobrert Bab 10

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Kurikulum Kehidupan

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Sekolah Impian

Dr. Dirgantarawicaksono, M.Pd : Perbandingan Kurikulum Kanada dan Indonesia

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2017

Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Budgeting "Ayam Sate Krispi"