Dr. DirgantaraWicaksono, M.Pd : Analisis Scientific Approach
Scientific
Approach
Scientific
Approach merupakan satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan
menitikberatkan pada penggunaan metode ilmiah dalam kegiatan belajar mengajar.
Hal ini di dasari pada esensi pembelajaran yang sesungguhnya merupakan sebuah
proses ilmiah yang dilakukan oleh siswa dan guru. Pendekatan ini diharapkan
bisa membuat siswa berpikir ilmiah, logis, kritis dan objektif sesuai dengan
fakta yang ada.
Jika
merujuk pada data sosialisasi kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi, antara lain:
· Materi
pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,
atau dongeng semata.
· Penjelasan
guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis.
· Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir
secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
· Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari materi pembelajaran.
· Mendorong
dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
·
Berbasis
pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
· Tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Dalam
pendekatan ilmiah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu mengamati,
menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Ada
beberapa masalah yang terdapat dalam setiap langkahnya. Antara lain:
·
Mengamati
Masalah yang
terdapat pada proses ini adalah pada aspek waktu, dimana pada proses mengamati
memerlukan waktu yang tidak sedikit. Dari segi biaya, proses ini juga memakan
biaya yang tak sedikit, sama halnya dengan tenaga yang dikeluarkan. Tingkat
konsentrasi dan focus pada proses ini harus tinggi, jika tidak hal ini bisa
membuat apa yang ingin pelajari menjadi kabur dan tidak jelas.
·
Menanya
Pada proses menanya, masalah yang muncul biasanya berasal dari pertanyaan itu sendiri. Kendalanya adalah kesulitan dalam membuat pertanyaan yang baik dan menarik minat siswa serta membuat siswa berpikir kritis terhadap suatu kajian. Dibutuhkan pengalaman sehingga mempunyai keterampilan untuk membuat pertanyaan yang menarik.
Pada proses menanya, masalah yang muncul biasanya berasal dari pertanyaan itu sendiri. Kendalanya adalah kesulitan dalam membuat pertanyaan yang baik dan menarik minat siswa serta membuat siswa berpikir kritis terhadap suatu kajian. Dibutuhkan pengalaman sehingga mempunyai keterampilan untuk membuat pertanyaan yang menarik.
·
Menalar
Pada tahap ini, masalah yang saya temukan adalah cara menumbuhkan keterampilan siswa untuk berpikir induktif dan deduktif serta menarik kesimpulan dari setiap fenomena baik itu khusus ataupun umum. Kesulitan lain yang terdapat pada tahap ini adalah menarik hubungan dari setiap fenomena yang ada.
Pada tahap ini, masalah yang saya temukan adalah cara menumbuhkan keterampilan siswa untuk berpikir induktif dan deduktif serta menarik kesimpulan dari setiap fenomena baik itu khusus ataupun umum. Kesulitan lain yang terdapat pada tahap ini adalah menarik hubungan dari setiap fenomena yang ada.
·
Mencoba
Dalam pelajaran sejarah, tahapan ini salah satunya dilakukan agar peserta didik mampu mengaitkan fakta-fakta sejarah dengan kehidupan sehari-hari. Jika dalam metode pembelajaran ini disebut dengan contextual teaching learning. Masalah yang ada adalah dari kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya dengan fenomena yang sekarang terjadi.
Dalam pelajaran sejarah, tahapan ini salah satunya dilakukan agar peserta didik mampu mengaitkan fakta-fakta sejarah dengan kehidupan sehari-hari. Jika dalam metode pembelajaran ini disebut dengan contextual teaching learning. Masalah yang ada adalah dari kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya dengan fenomena yang sekarang terjadi.
·
Membentuk
Jejaring
Pada tahap ini
siswa dan guru saling bertukar informasi, siswa bisa mengakses informasi dari
mana saja termasuk internet. Masalahnya adalah masih banyak guru yang belum
bisa memanfaatkan internet dan menggunakannya untuk pembelajaran.
Salah satu
metode yang bisa digunakan dalam pendekatan scientific approach adalah metode discovery learning. Menurut Bruner dalam Arends
(2008), discovery learning merupakan sebuah metode pengajaran yang menekankan
pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu
disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar,
dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
(penemuan pribadi)
Kekurangan yang terdapat dalam metode ini antara lain :
Kekurangan yang terdapat dalam metode ini antara lain :
· Metode
ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan
waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya
· Pengajaran
discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan
aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian
Analisis : Scientific Approach merupakan satu pendekatan yang diharapkan bisa
membuat siswa berpikir ilmiah, logis, kritis dan objektif sesuai dengan fakta
yang ada. Salah
satu kriteria scientific approach dalam
Kurikulum 2013 adalah mendorong dan menginspirasi siswa
berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran serta siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang
rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Dalam pendekatan scientific
approach ada beberapa
langkah yang harus dilakukan yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba,
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
NAMA : RIYANTI MUZDALIFAH
KELAS : DSD - SEMESTER 4
Komentar
Posting Komentar